Dampak Covid-19 Terhadap Pembudidaya Ikan di Pantai Timur Sumatera Utara

Authors

  • Rumondang Universitas Asahan
  • Juliwati Batubara Universitas Asahan
  • Khairani Laila Universitas Asahan

DOI:

https://doi.org/10.47841/semnasadpi.v4i1.48

Keywords:

COVID-19, Pandemic, Darurat Kesehatan, Pembudidaya Ikan

Abstract

Dampak pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia sejak akhir tahun 2019 menyebabkan darurat kesehatan, pertumbuhan ekonomi yang melambat, kerawanan ketahanan pangan dan tingginya tingkat pengangguran serta ketimpangan sosial. Sektor budidaya perikanan ikut terimbas dampak dari pandemi COVID-19 ini antara lain adanya gangguan dalam produksi budidaya ikan, kesulitan dalam pemasaran ikan, berkurangnya pendapatan, tidak dapat memanen dan kesulitan mendapatkan benih ikan serta adanya pembatalan ekspor ikan keluar negeri. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan cara menyebarkan angket kepada 200 pembudidaya ikan di kabupaten Batu Bara, Asahan dan Kotamadya Tanjung Balai. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ranking Garrett dan Rank Based Quotient untuk mendapatkan informasi mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap pembudidaya ikan. Dampak COVID-19 yang sangat dirasakan oleh pembudidaya ikan yaitu penurunan harga komoditas perikanan sebesar 40 % akibat penurunan permintaan, hambatan pengiriman, jarangnya melaut dan penurunan jumlah hasil panen ikan. Hal ini berdampak pada penurunan pendapatan pembudidaya ikan. Harga pakan naik hingga 53,19%, benih 55%, kualitas air 66,67%, kesehatan ikan 52,17% dan transportasi 55,56%. Untuk itu diperlukan penanganan lebih lanjut dari para pengambil kebijakan terkait (related stakeholder) dalam memberikan kepastian terhadap keberlanjutan usaha perikanan budidaya ikan.

Downloads

Published

2022-03-04