Prosiding Seminar Nasional ADPI Mengabdi Untuk Negeri https://prosiding.adpi-indonesia.id/index.php/semnas <p>Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 menjelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan Tinggi disamping terkait dengan Standar Nasional Pendidikan dan Standar Nasional Penelitian, juga mensyaratkan adanya Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Dimana Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria minimal tentang sistem pengabdian kepada masyarakat pada Perguruan Tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.</p> <p>ISSN :<a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1601007949"> 2746-1246</a></p> <p>Penerbit : Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (ADPI)</p> <p>Ruang Lingkup: Prosiding Seminar Nasional ADPI Mengabdi Untuk Negeri s<span style="color: #161413; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #fcfcfc; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">ebagai implementasi <span style="color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">studi antropologi, komunikasi dan media, kriminologi, pendidikan, bahasa, studi film, pembangunan internasional, agama, hukum, dan politik, akuntansi, ekonomi dan manajemen, </span>ilmu pengetahuan, teknologi, farmasi, kesehatan, pertanian, peternakan, perikanan, dan lingkungan.</span></p> <p> </p> Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (ADPI) en-US Prosiding Seminar Nasional ADPI Mengabdi Untuk Negeri 2746-1246 Evaluasi Kehandalan Struktur Bawah Gedung 1 SDIT Al-Isra' Jatiasih Kota Bekasi https://prosiding.adpi-indonesia.id/index.php/semnas/article/view/110 <p><em>Penelitian Kegiatan Masyarakat (P</em><em>k</em><em>M) ini difokuskan pada evaluasi kehandalan struktur fondasi gedung SDIT Al-Isra’ di Jatiasih, Bekasi, khususnya dalam konteks penambahan lantai. Fondasi eksisting, terdiri dari tiang berdiameter 350 mm pada kedalaman 7 meter, dianalisis untuk kapasitas struktural saat ini. Evaluasi geoteknik dengan menggunakan Dutch Cone Penetration Test (Sondir) dan Standard Penetration Test (SPT) mengungkapkan kebutuhan akan pemahaman lebih mendalam terhadap karakteristik tanah, terutama pada lapisan tanah keras. Untuk mengatasi hal ini, uji SPT diusulkan untuk memastikan kekerasan tanah yang sebenarnya. Selain itu, kekhawatiran terkait kapasitas fondasi untuk penambahan lantai mendorong implementasi uji tiang seperti Pile Driving Analyzer (PDA) dan Loading Test. Uji ini memberikan pemantauan langsung terhadap daya dukung fondasi tiang. Hasil uji ini menjadi dasar penting untuk mengevaluasi kelayakan penambahan lantai, memastikan bahwa fondasi dapat menanggung beban yang direncanakan. Langkah-langkah ini memberikan peluang untuk meningkatkan pemahaman terhadap kondisi tanah dan fondasi, mengurangi risiko potensial, dan menjamin keberlanjutan proyek konstruksi SDIT Al-Isra’. Pendekatan ini berkontribusi pada perencanaan yang cermat, menjamin integritas struktural, dan membentuk dasar yang kokoh untuk pengembangan masa depan.</em></p> Budi Satiawan Masmun Zuryati Rachmad Irwanto Basit Al Hanif Rosyidah Rohmatul Ilmiyah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional ADPI Mengabdi Untuk Negeri 2024-03-05 2024-03-05 4 2 14 23 10.47841/semnasadpi.v4i2.110 WEBINAR: Upaya Promotif dan Preventif Sebagai Langkah Tepat Dalam Pencegahan Osteoarthritis Lutut https://prosiding.adpi-indonesia.id/index.php/semnas/article/view/111 <p><em>Osteoarthritis (OA) pada lutut merupakan penyakit degeneratif kronis disertai nyeri, kekakuan serta kelainan bentuk sendi. Prevalensi OA di Indonesia sebanyak 15,5% pada pria sedangkan wanita sedikit lebih rendah yaitu 12,7% berumur 40-60 tahun. Sendi paling sering mengalami OA adalah pada sendi lutut. Prevalensi Osteoarthritis pada lutut meningkat seiring bertambahnya usia. Osteoarthritis lutut terjadi pada 10-38% di usia 60 tahun ke atas. Faktor yang mempengaruhi kejadian OA lutut pada lansia antara obesitas, pekerjaan, aktivitas, dan kondisi hormonal. Tanda dan gejala OA lutut berupa keluhan nyeri terutama di pagi hari. Sumber nyeri berasal dari perubahan pada komponen non-kartilaginous sendi. Dalam hal ini, seorang fisioterapis dapat memberikan edukasi berupa informasi kepada masyarakat lansia dan juga keluarga terdekat mengenai upaya promotif dan preventif. Program upaya promotif dan preventif yang diadakan ini menggunakan konsep webinar selain adaptasi dalam masa pandemi juga untuk memperluas cakupan audiens. Bagi masyarakat lanjut usia yang dapat didampingi oleh keluarganya untuk menyimak dan mengikuti webinar ini. Webinar ini bertujuan untuk memberikan informasi berupa edukasi mengenai usaha promotif dan preventif dalam upaya mencegah timbulnya gejala dan tanda Osteoarthritis bagi masyarakat lanjut usia maupun pihak keluarga. Webinar fisioterapi dalam komunitas Osteoarthritis ini mengenalkan, mencegah, dan mengurangi risiko terjadinya gangguan OA lutut serta dalam upaya peningkatan kualitas hidup terkait kesehatan melalui edukasi dan informasi sehingga dapat dipahami serta diaplikasikan dengan baik dan benar oleh keluarga terdekat khususnya bagi individu dengan keluhan Osteoarthritis. Berdasarkan hasil angket, didapatkan adanya peningkatan pemahaman pasca dilakukan webinar. Hal ini menunjukkan bahwa upaya promotif dan preventif melalui webinar merupakan langkah tepat dalam mengenalkan dan mencegah terjadinya OA lutut.</em></p> Arif Pristianto Muhammad Angga Al Athfal Siti Masitha Rizka Salsabila Putri Nuristiqomah Dwi Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional ADPI Mengabdi Untuk Negeri 2024-03-05 2024-03-05 4 2 01 06 10.47841/semnasadpi.v4i2.111 Pelatihan Pengelolaan Taman Posyandu dan Manajemen Komunikasi Bagi Kader Posyandu https://prosiding.adpi-indonesia.id/index.php/semnas/article/view/107 <p>Taman Posyandu merupakan pengembangan layanan Posyandu yang telah terintegrasi dengan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB). Pelaksanaan taman posyandu pada beberapa daerah belum efektif dilaksanakan, terutama kegiatan Bina Keluarga Balita yang kurang optimal. Peran kader posyandu sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan dan pengelolaan taman posyandu. Kemampuan komunikasi yang baik perlu dikuasai kader posyandu dalam penyampaian informasi dan promosi kesehatan. Salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan kader dalam pengelolaan taman posyandu adalah melalui pelatihan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pengelolaan dan manajemen komunikasi taman posyandu. Metode yang dilakukan adalah dengan pelatihan dan pendampingan, yang terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan di Desa Tambakrigadung Kecamatan Tikung dengan sasaran kader posyandu sebanyak 18 orang. Materi yang diberikan pada pengelolaan taman posyandu dan manajemen komunikasi merujuk pada fungsi manajemen yang terdiri atas <em>Planning, Organizing, Actuating </em>dan<em> Controlling</em>. Pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan tehnik ceramah, demonstrasi, simulasi dan diskusi dengan peserta. Demonstrasi dan simulasi dilakukan agar materi yang diberikan lebih mudah diingat karena peserta melakukan praktik uji coba. Tahap evaluasi dilakukan selama proses dan setelah kegiatan, serta evaluasi faktor pendukung dan penghambat. Pada akhir kegiatan pelatihan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan dapat berjalan dengan sukses, adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu, serta terbentuk kesepakatan dan kesiapan peserta dalam melaksanakan taman posyandu secara rutin.</p> Sinta Kurniasari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional ADPI Mengabdi Untuk Negeri 2024-03-05 2024-03-05 4 2 07 13 10.47841/semnasadpi.v4i2.107